Sariagri - Sariagri - GreenWave, sebuah organisasi pecinta lingkungan mempromosikan penggunaan pertanian laut vertikal restoratif. Dikutip dari earth.org, sistem ini digambarkan sebagai 'taman bawah air' yang digunakan sebagai tempat membudidayakan rumput laut, remis, kerang dan tiram, dengan meniru habitatnya.
Perubahan iklim, polusi dan aktivitas manusia lainnya telah mempengaruhi seluruh ekosistem bumi, bukan hanya di daratan tetapi juga di lautan. Kehidupan laut telah terdampak polusi dan perubahan iklim. Tetapi perubahan paling berdampak pada ekosistem adalah penangkapan ikan berlebihan.Penangkapan ikan berlebihan (overfishing) terjadi ketika ikan ditangkap dari laut lebih cepat dan lebih banyak dibanding kemampuan makhluk laut berkembang biak dan mengisi laut kembali. Banyak makhluk laut lainnya seperti tiram telah ditangkap secara berlebihan.
Praktik penangkapan berlebihan mengakibatkan pengikisan dasar laut. Menangkap semua jenis ikan yang tidak diinginkan akan menghancurkan habitat pada saat bersamaan.Keberadaan 'taman bawah air' bisa menghilangkan kebutuhan untuk menjaring dasar laut dengan jaring besar sekaligus menyediakan makanan untuk satwa liar lainnya, seperti ikan dan anjing laut. Manfaat tambahan metode budidaya laut vertikal adalah rumput laut dan kerang tidak memerlukan air tawar, pakan atau pupuk, sehingga secara dramatis mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan dan menekan biaya. Bren Smith, nelayan di Newfoundland, Kanada, telah mempraktikkan pertanian laut vertikal sejak lama. Dia menyebutnya sebagai teknik "pertanian laut 3D" terdiri dari tali horizontal di permukaan air yang berlabuh ke pelampung tahan badai.
Tali ini terhubung ke garis bawah air untuk tempat menanam rumput laut diselingi kandang jaring gantung untuk menumbuhkan kerang, remis dan tiram. Kandang kerang dan tiram ini, juga terhubung ke tali permukaan yang ditanam di dasar laut. Sistem peternakan semacam ini hampir tidak terlihat dari pantai. Seperti ditulis ideas.ted.com, pertanian laut Pulau Thimble milik Smith luasnya sekitar 40 hektare, untuk memelihara dua jenis rumput laut, kerang, tiram, dan remis. Pertanian ini bukan hanya untuk budidaya dan konsumsi tetapi juga memberikan manfaat signifikan untuk lingkungan, misalnya sebagai pelindung gelombang badai dan sebagai habitat satwa liar laut.
http://dlvr.it/SMwP8P